Membangun Generasi Rahmatan Lil’alamin – #1
Basuhan Doa
Dalam pembahasan soal parenting, berapa banyak yang secara sadar menjadikan doa sebagai bagian dari langkah yang direkomendasikan dan mesti ditempuh orang tua dalam mendidik anaknya? Umumnya, kita lebih terpukau dan kagum dengan tips-tips praktis yang sifatnya menjawab pertanyaan “how to…” alias “bagaimana cara…”.
Sebagian orang mengabaikan doa, dan lebih menggantungkan diri pada tips serta rekomendasi parenting. Barangkali karena mereka merasa bahwa doa tidak konkret, tidak sebagaimana langkah-langkah yang sifatnya bisa langsung dipraktikkan.
Jika demikian keadaannya, ini menyedihkan sekali. Kita khawatir, hal tersebut merupakan indikasi kurangnya iman kepada Allah Ta’ala. Seakan-akan, dalam benak mereka, yang dapat membuat anak terdidik dengan baik semata-mata adalah praktik parenting dan kurikulum kepengasuhan yang canggih. Mereka seakan lupa bahwa di atas semua strategi paling canggih di muka bumi, ada kehendak Allah Ta’ala.
Belajar dari praktik Nabi, kita ketahui bahwa beliau mengawali tarbiyah (pendidikan) dengan doa. Contohnya, sejak di dalam kandungan, Ibnu Abbas telah didoakan Nabi. Begitu juga setelah lahir, dan ketika dalam masa pertumbuhan.
Doa Nabi mustajab. Allah menerima dan mengabulkan doa-doa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, termasuk doa untuk Ibnu Abbas. Buahnya dapat kita lihat dalam sejarah: Ibnu Abbas tumbuh menjadi salah satu tokoh rujukan paling penting dalam khazanah ilmu tafsir dan hukum Islam.
Seberapa seringkah kita mendoakan anak kita, atau anak-anak didik kita?
Sumber: Abunnada – Rahasia Parenting Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
#sekolahislamibnuhajar
#generasirahmatanlilalamin